daunkelor.com – Tempe merupakan makanan yang terbuat dari kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi menggunakan ragi/laru. Tempe juga dapat diartikan sebagai makanan unik asli dari indonesia dan termasuk jenis makanan hasil bioteknologi yang mengandung gizi tinggi, sebab tempe terbuat dari kacang kedelai yang memiliki kadar protein tinggi. Oleh karenanya produksi tempe saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia.
Saat ini, Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Tingkat konsumsi kedelai di Indonesia juga meningkat karena sebanyak 50 persen kedelai Indonesia digunakan untuk memproduksi tempe.
Proses Pembuatan Tempe
Agar mendapatkan tempe yang bagus dan sehat dikonsumsi, yuk simak langkah-langkah dalam proses pembuatan tempe dibawah ini.
1. Supaya mendapatkan biji kedelai yang bagus perlu dilakukan penyortiran. Caranya adalah tempatkan biji kedelai pada tampah dan kemudaian ditampi.
2. Kemudian, biji kedelai dicuci dengan air yang mengalir. Setelah bersih, masukkan ke dalam panci berisi air. Lalu direbus selama kira-kira 30 menit hingga mendekati setengah matang.
3. Setelah itu, rendam kedelai selama semalam sampai menghasilkan kondisi asam.
4. Kemudian setelah kondisi kedelai asam, kulit arinya dikupas denga cara, kedelai dimasukkan ke dalam air, lalu diremas-remas sambil dikuliti sampai akhirnya didapatkan keping-keping kedelai.
5. Setelah itu, Keping kedelai dicuci sekali lagi dengan cara yang sama. Kemudian masukkan ke dalam dandang lalu ditanak, seperti menanak nasi.
6. Setelah matang, angkat dan dihamparkan tipis-tipis di atas tampah, tunggu hingga dingin dan airnya menetes habis serta keping kedelai mengering.
7. Setelah kering lalu tambahkan ragi dengan cara campurkan pada kedelai sambil diaduk sampai merata. Ukurannya, 1 kg kedelai menggunakan sekitar 1 gram ragi.
8. Proses selanjutnya, bungkus kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi menggunakan daun pisang, daun jati atau plastik.
9. Kemudian, peramkan bungkusan kedelai. Jika pembungkusnya berupa plastik, pemeraman dilakukan di atas kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak. Jika pembungkusnya berupa daun, pemeraman dilakukan pada keranjang bambu yang ditutup goni.
10. Setelah diperam semalaman, dilakukan penusukan dengan lidi agar udara
segar dapat masuk ke dalam bahan tempe.
11. Terakhir, peramkan lagi semalaman, keesokan harinya tempe yang dibuat telah jadi dan siap dikonsumsi.
Kandungan Gizi Tempe
Kacang kedelai menjadi salah satu sumber gizi yang baik bagi tubuh, namun tidak semua kandungan gizi bisa diserap oleh tubuh. Dengan proses fermentasi kacang kedelai akan meningkatkan kandungan gizi dan lebih mudah diserap oleh tubuh serta cita rasa makanan akan menjadi lebih baik. Berikut ini kandungan gizi tempe yang perlu di ketahui.
1. Protein
Protein adalah kandungan gizi tempe yang paling banyak. Karena banyaknya kandungan protein pada tempe, maka banyak orang yang mengonsumsi tempe untuk memenuhi kebutuhan protein nabati dalam tubuh. Tempe merupakan makanan sumber protein nabati yang terbuat dari kacang kedelai. Tingginya kandungan protein pada tempe juga seimbang dengan kandungan protein yang ada didaging.
Tempe juga mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Asam amino esensial merupakan senyawa penting yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh, tetapi harus didapatkan melalui asupan makanan. Asam amino ini diperlukan untuk menjaga pertumbuhan tubuh.
2. Lemak
Kandungan gizi tempe selanjutnya adalah lemak sehat. Proses fermentasi pada tempe dapat meningkatkan derajat ketidakjenuhan lemak, sehingga kandungan asam lemak tidak jenuh pada tempe meningkat. Lemak pada tempe bagus untuk kesehatan tubuh, sebab lemak pada tempe dapat mencegah penyakit kolesterol. Jadi dengan mengonsumsi tempe perut terasa kenyang dan tubuh bisa mengendalikan kolesterol jahat.
3. Vitamin
Tempe adalah sumber vitamin B yang sangat potensial, seperti vitamin B1, vitamin B2, asam pentotenat, asam nikotinat, vitamin B6 dan vitamin B12. Vitamin B12 merupakan zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah penyakit anemia. Vitamin B6 dan B9 sangat penting untuk menjaga kesehatan syaraf pada tubuh.
vitamin B12 terdapat pada berbagai produk makanan hewani dan tidak ditemukan pada produk nabati kecuali pada produk tempe. Kandungan B12 pada tempe ini dikarenakan pada ragi/laru tempe.
4. Karbohidrat dan Serat
Pada tempe juga terkandung karbohidrat yang menjadikan tempe sebagai makanan penunda rasa lapar dan bagus untuk pencernaan. Kandungan karbohidrat pada tempe tidak tinggi seperti pada nasi, tetapi tempe memiliki karbohidrat yang bisa mengenyangkan dan memberikan tubuh energi. Serat pada tempe pun bisa membantu pencernaan untuk bekerja secara maksimal.
5. Antibiotik Alami
Ragi yang berperan dalam proses fermentasi pada tempe dapat memproduksi senyawa antibakteri alami yang bisa melawan penyakit yang disebabkan oleh berbagai bakteri patogen.
6. Mineral
Tempe juga terkandung banyak sekali mineral, misalnya kalsium, kalium, magnesium, zinc, zat besi, tembaga dan masih banyak lagi. Kandungan mineral pada tempe adalah sumber protein nabati yang sangat sehat.
7. Antioksidan
Tempe juga mengandung zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi oleh ragi tempe.
Demikian proses pembuatan tempe dan kandungan gizi dalam tempe. Melihat banyaknya kandungan gizi pada tempe bagi sobat d’kelor yang tidak bisa makan daging bisa mengagantikan dengan mengonsumsi tempe. Semoga Bermanfaat!
*dirangkum dari berbagai sumber.