daunkelor.com – Siapa yang nggak suka cake? Sepertinya hampir semua orang menyukai kue dengan tekstur empuk ini, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dalam artikel ini akan mengupas sekilas perjalanan cake dari masa ke masa yang di rangkum dari buka Sedap, yuk simak!
Cake merupakan kue yang terbuat dari telur, margarin, gula, dan tepung terigu. Pencampuran bahan-bahan tersebut bisa dilakukan dalam beberapa metode.
Aneka Cake Dari Masa Ke Masa
Berikut ini perkembangan cake dari masa ke masa berdasarkan metode pencampuran bahannya, yuk simak!
1. Sponge Cake
Cake yang dibuat dari telur yang dikocok bersama gula, lalu ditambahkan tepung terigu, sebelum akhirnya ditambahkan margarin atau mentega yang dicairkan. Hasil kue ini berpori, mengembang, dan ringan.
2. Butter Type Cake
Pembuatan cake diawali dengan pengocokan margarin atau mentega bersama gula hingga lembut. Kemudian, telur dimasukkan satu persatu bergantian dengan tepung terigu.
Kue jenis ini cenderung padat, punya pori yang lebih rapat, dan kurang mengembang dibanding sponge cake.
3. Campuran Keduanya
Metode mengocok margarin dan juga mengocok telur secara terpisah akan menghasilkan kue yang padat, tetapi berpori.
Kue yang dibuat dengan metode ini cenderung menggunakan sedikit putih telur, misalnya, lapis legit.
Selain itu, kue terasa berlemak karena selain penggunaan kuning telur yang cukup banyak, juga pemakaian mentega atau margarin dalam jumlah relatif banyak dibanding cake pada umumnya.
4. Chiffon Cake
Jenis kue ini cukup unik, karena tidak menggunakan margarin atau mentega, tetapi minyak. Kuning telur dan bahan cair dicampur, sedangkan yang dikocok hanyalah putih telur. Hasilnya, kue ini mengembang tinggi, berpori, lentur, dan ringan.
5. Metode Cotton Cake
Metode ini baru ada beberapa tahun terakhir, merupakan perpaduan antara pembuatan sus dan chiffon cake.
Hasilnya, kue ini sangat lentur, tetapi bila dibandingkan dengan chiffon cake, porinya termasuk kecil, moist, dan sangat empuk. Rasanya ringan.
Kecuali metode cotton cake, semua metode itu sudah dibuat orang sejak zaman dahulu hingga sekarang.
Perjalanan Cake Dari Zaman Dahulu Hingga Sekarang
Lantas bagaimana perjalanan cake dari masa ke masa? Bagi penci cake pasti penasaran mengenai perkembangan cake hingga saat ini
1. Cake Kuno Indonesia
Anda perlu ingat bahwa cake bukan kue asli Indonesia. Saat cake diperkenalkan oleh orang Belanda kepada orang Indonesia, nenek moyang lebih mengenal kue yang dibuat dengan cara direbus, dikukus, dipanggang, dan digoreng.
Kehadiran cake saat itu tampaknya dapat diterima mengingat perbedaannya dengan kue tradisional sangat jauh, baik dari bahan, teknik pembuatan maupun hasil akhir.
Sebelumnya, kue-kue tradisional dibuat dari tepung beras dan tepung ketan, serta campuran lainnya, seperti santan dan gula.
Tepung terigu yang saat itu merupakan bahan impor, tentu tak pernah digunakan. Kue-kue tradisional yang menggunakan tepung terigu, baru dibuat kemudian setelah tepung terigu menjadi bahan yang umum di Indonesia.
Orang Belanda memperkenalkan cake kepada para pembantunya yang merupakan orang Indonesia, sungguh meggembirakan, karena Indonesia punya bangsa yang kreatif.
Sehingga cake yang diperkenalkan berhasil dimodifikasi oleh orang Indonesia saat itu. Sebagai buktinya, lapis legit atau lapis Surabaya berhasil dibuat.
Meski diajarkan oleh orang Belanda, kue ini tidak dapat ditemukan di Belanda saat ini, karena keduanya sudah dikembangkan oleh orang-oreng Indonesia.
Sejak diperkenalkan oleh orang Belanda, cake di Indonesia kemudian berkembang. Meski jenisnya belum banyak seperti sekarang.
Ciri Khas Cake Kuno Indonesia
Berikut ini beberapa ciri khas cake kuno Indonesia yang diresepkan dalam buku berkisar tahun 60-an.
1. Cake dibuat dari telur utuh
Ada sebagian orang yang mampu membuat cake dari banyak kuning telur supaya lebih lembut teksturnya. Namun, umumnya dibuat dari telur utuh.
Pada saat itu ada kepercayaan, cake akan lebih enak dan bagus hasilnya bila dibuat dari telur ayam kampung.
2. Cake menggunakan gula pasir dan gula merah
Pilihan gula untuk membuat cake adalah gula pasir dan gula merah, karena belum dikenal gula palem atau brown sugar.
3. Tepung terigu dijemur dahulu sebelum digunakan membuat cake
Tepung terigu selalu dijemur terlebih dahulu sebelum digunakan atau disangrai lebih dahulu, sebab saat itu masih belum bagus kualitasnya.
4. Cake cenderung padat dan kasar
Karena dibuat dari telur utuh, maka hasilnya cake cenderung memiliki tekstur padat dan kasar.
5. Cake menggunakan margarin
Saat itu, orang lebih sering menggunakan margarin daripada mentega, kecuali untuk lapis Surabaya dan lapis legit.
6. Cake menggunakan rempah
Karena orang Belanda jatuh cinta pada rempah, maka ada beberapa resep kue yang diajarkan sudah bersentuhan dengan remapah-rempah, seperti bunga pala, kayumänis, cengkeh, kapulaga, dan adas yang dirangkai menjadi bumbu spekuk.
7. Tekstur cake kurang halus
Tekstur cake kurang halus, karena pengocokan kue yang masih menggunakan alat tradisional bukan dengan mikser, sehingga mengembangnya telur sangat tergantung pada kekuatan dan kestabilan si pengocok.
8. Variasi cake terbatas
Variasi cake saat itu sangat terbatas, cenderung itu-itu saja yang ada ditoko kue. Hiasan cake juga hanya berupa buttercrearn dan taburan meises saja.
Kue ulang tahun atau pernikahan yang berbentuk rumah atau bentuk lain, masih dibuat langsung dari cake, bukan gambar.
2. Cake Klasik Internasional
Cake klasik Internasional tidak masuk ke Indonesia begitu saja, meski telah ada sejak tahun 18-an. Sebagai contoh, red velvet yang sudah ada sejak tahun 19-an atau brownis yang sudah dikenal sejak tahun 18-an.
Keduanya, baru sampai di Indonesia tahun 19-an. Sampai saat ini,tidak semua cake klasik Internasional mampir di Indonesia.
Cake klasik Internasional terkenal adalah black forest, gateau African, opera, devil cake, dan brownis.
Dari semua jenis cake klasik internasional yang cukup fenomenal di Indonesia adalah black forest.
Kue ini memiliki ciri khas diberi filing dan toping krim dan black cherry, lalu ditambahkan kirschwasser, brendi yang dibuat dengan tambahan buah ceri.
Black forest masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 70-an. Pada saat itu krim dan dark cherry masih sulit didapat.
Sebagai penggantinya menggunakan buttercram dan ceri merah, Sedangkan kirschnya diganti dengan rhum.
Meski krim dan black cherry telah masuk ke Indonesia, namun sebagian orang tetap menggunakan buttercream, karena lebih murah.
Namun, para pakar kue, menolak menyebut cake cokelat dengan buttercream dengan sebutan black forest, sebab tidak memenuhi syarat black forest yang seharusnya pakai krim.
Saat itu, krim sendiri tidak mudah diterima lidah masyarakat Indonesia. Kemudian memodifikasi fillingnya dengan membuatnya dari vla yang dibuat dari air darkcherry kaleng.
Seiring dengan masukkan cooking chocolate, maka black forest yang semula hanya dioles buttercream, mulai ditabur serutan cokelat sehingga makin mendekati aslinya.
Kini black forest asli yang memenuhi syarat black forest sudah bisa ditemukan di bakeri besar dengan kirsch sebagai siramannya, bukan rhum.
Kemudian, cake klasik internasional mengalami sentuhan akibat selera yang berbeda adalah brownies dan fruit cake.
Keduanya, aslinya sangat padat, namun karena orang Indonesia telanjur menyukai cake yang lembut, maka kemudian membuatnya dengan tekstur yang tak terlalu keras dan padat.
3. Cake Tahun 70-80an
Tahun 70-80an bisa disebut sebagai tahun perkembangan cake, karena orang mulai berani mencipta cake dalam beragam rasa dan bentuk.
Sebagai contoh, chiffon cake sebelumnya dibuat hijau, maka saat ini muncul chiffon cake beragam warna yang dibuat dari cokelat, jeruk, atau kopi.
Ciri Khas Cake Tahun 70-80an
Seiring perkembangannya cake mulai muncul beragam modivikasi. Berikut ini beberapa ciri khas cake antara tahun 70-80an:
1. Cake makin variatif
Cake mulai beragam, banyak tambahan bahan yang sebelumnya tidak dilakukan di dalam cake, sudah mulai dilakukan.
Sebagai contoh, menambah kacang yang sebelumnya hanya kenari, ham, dan keju. Bahkan, kemudian memadukan puding dengan cake.
Makin ke depan, cake semakin beragam lagi, bukan hanya jenisnya, namun juga tampilannya. Kue, seperti domino yang biasanya dibuat dengan teknik lebih rumit, kini, dibuat lebih simpel dengan permainan cetakan.
2. Cake lebih lembut
Banyak orang menyukai cake yang lembut, sehingga pemakain telur utuh mulai digantikan dengan kompoisisi kuning telur lebih banyak ketimbang putih telur.
Kelembutan kue didapat dari permainan emulsifier yang mulai masuk ke Indonesia. Orang mulai tergila-gila dengan cake yang teksturnya sangat halus.
3. Bolu gulung mucul sebagai kue mewah
Bolu gulung mulai muncul sebagai kue yang mewah, namun variasinya masih terbatas. Filingnya hanya selai stroberi. Seiring dengan kemudahan perolehan bahan, maka penggunaanya semakin banyak dan berani, misalnya keju.
4. Cake menggunakan vla
Vla yang selama ini hanya menjadi isi sus, sudah mulai dipadu ke dalam cake. Bahkan di tahun 80-an, vla dibuat lebih beragam dengan mengganti susu dengan santan dan menambahkan durian atau kelapa muda.
5. Cake menggunakan buah-buahan
Buah-buahan mulai meramaikan jenis cake, paling menonjol adalah banana cake. Hiasan cake juga mulai beragam. Selain buttercream, ada juga bahan glazur atau glaze yang dijadikan penutup.
4. Cake Masa Kini
Cake dari tahun 90-an hingga saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Kemudahan informasi, membuat pembuat cake cepat mendapat masukan tren dari berbagai sumber.
Rainbow cake merupakan salah satu cake yang kemudian menjadi sangat popular di Indonesia. Kehadiran rainbow cukup mengherankan, karena kue ini hadir justru di saat mulai sadar akan kesehatan dan mulai menghindari bahan-bahan kimia.
Pakar kue meramalkan kue seperti rainbow ini tidak akan bertahan lama. Kue yang bertahan lama pada umumnya mempunyai karakter kuat, seperti black forest.
Ciri Khas Cake Masa Kini
Secara umum cake masa kini memiliki beberapa ciri khas sebagai berikut:
1. Bebas berkreasi cake
Bebas menjadi ciri utama cake masa kini. Seperti kebebasan memadukan filling maupun topping. Bahan untuk membuat filling, topping dan jenis cake lain semakin mudah dan beragam.
2. Munculnya cake tren luar
Tren di berbagai negara langsung berpengaruh pada tren kue. Misalnya rainbow cake, velvet cake (red, blue, dan black), dan cotton cake.
3. Cake tanpa bahan kimia
Bahan kimia perlahan mulai ditinggalkan, karena orang ketika membeli kue di bakeri, sebagian besar mulai mempertimbangkan kehadiran bahan kimia.
4. Bahan berkualitas
Kualitas bahan kini menjadi penting. Kalau sebelumnya orang tidak memperhatikan kualitas, sekarang cenderung memilih kue yang dibuat dari bahan-bahan berkualitas.
5. Cake menggunakan bahan alami kembali
Bahan-bahan alami digunakan kembali, misalnya dahulu cake menggunakan vanili segar, kemudian di era 70-80an digantikan esens dan pewarna. Kini, mulai memakai vanili segar kembali.
6. Kreativitas cake makin tinggi
Jenis cake semakin beraneka ragam, sesuai dengan kebebasan dan kreativitas yang semakin tinggi. Kini bebas berekspresi dalam membuat cake.
7. Cake yang simpel
Cake yang simpel kini menjadi pilihan, seperti kue ulang tahun kini menggunakan hiasan yang temple.
Digital image ikut berpengaruh terhadap cake. Image berupa gambar diri mulai diprint dalam lapisan gula berbentuk kertas yang tinggal tempel diatas kue.
8. Cake pengantin mulai ditinggalkan
Kue pengantin yang semula dibuat dari cake mulai ditinggalkan, kini orang membuatnya dari Styrofoam untuk kemudahan menghias.
Saat ini segala jenis cake dari berbagai era itu ada di Indonesia. Anda dihadapkan banyak pilihan. Anda Tinggal memilih, membayar, dan menyantapnya.
Namun, membeli cake di toko kue, akan membuat Anda kehilangan keseruan dan keasyikkan membuat cake sendiri.
Nah, jika Anda tertarik untuk membuat cake sendiri bisa mengikuti resep-resep dan cara membuat cake pada artikel-artikel berikutnya.
Semoga bermanfaat!