daunkelor.com – Kelor atau yang dikenal dalam bahasa latin Moringa oleifera merupakan tanaman kelor yang berasal dari India dan Arab. Kemudian tanaman ini menyebar ke berbagai wilayah dataran kering dan gersang sehingga tanaman ini mudah sekali tumbuh. Sebaran tanaman kelor ini diantaranya Arabia, Barat Laut Afrika dan Asia Tenggara sampai ke Kamboja, Filipina dan Amerika Utara (Morton, 1991).
Tanaman Kelor bisa dapat tumbuh didaerah tropis pada kondisi lingkungan curah hujan yang tinggi. Di daerah tropis tanaman kelor dimanfaatkan untuk tanaman pagar, pengobatan tradisional, kosmetik, disinfektan dan pelumas.
Di Indonesia sendiri tanaman kelor banyak dijumpai di daerah Lampung, Jawa, Sunda, Madura, Bali, Bima dan hampir seluruh wilayah ada. Tanaman Kelor sering ditemukan sebagai pembatas tanah dan tanaman pagar. Dahulu, tanaman kelor difungsikan sebagai tanaman yang dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Konon kurang lebih 300 jenis penyakit dapat disembuhkan dengan tanaman kelor (Simbolon et al. 2007).
Bagian Tanaman Kelor
A. Akar
Berbentuk akar tunggang/serabut tergantung jenis dari tanaman kelor, akar bercabang, berwarna putih, memiliki bau khas yang menyengat dan kokoh.
B. Batang
Memiliki bentuk pohon yang tegak berwarna abu-abu, kulit batangnya tipis, permukaan batang kasar, bercabang banyak dan arah cabang cenderung tegak/miring, tumbuh lurus dan memanjang. Bila dibelah kulit batang akan mengeluarkan cairan berwarna putih dan berubah menjadi coklat kemerahan atau hitam kecokelatan pada permukaan batang (Santhoshkumar,2013).
C. Daun
Berbentuk bulat telur, berukuran kecil, daunnya majemuk, bertangkai panjang, tersusun selang seling, berdaun primer gasal, helai daun berwarna hijau muda/hijau tua, bahkan hijau ke abu-abuan dan bisa digunakan sebagai sayuran dan obat.
D. Bunga
Berwarna putih kekuningan, biseksual, memiliki pelepah bunga yang berwarna hijau, tumbuh di ketiak daun dan harum baunya. Bunga tumbuh dalam satu tangkai, berbentuk iris
berurat, kelopak sepal dan petal tidak sama, memiliki 5 benangsari dan 1 putik yang
terdiri dari ovarium dan sel kelamin jantan.
E. Buah
Memiliki bentuk segitiga memanjang, berwarna hijau muda hingga kecokelatan. Dalam satu buah biasanya terdapat kira-kira 12-26 biji di dalamnya.
F. Biji
Berbentuk bulat, berwarna cokelat kehitaman dan terdapat 3 selaput putih pada sudut-sudutnya Biji kelor memiliki bobot berbeda antar varietas.
Kandungan Gizi Tanaman Kelor
Kandungan kimia yang dimiliki daun kelor yaitu asam amino yang berbentuk asam glutamate, asam asprat, isoleusin, lisin, alanin, valin, histidin, leusin, arginin, venilalanin, methionin, triftopan dan sisten (Simbolon et., al. (2007).
Daun kelor juga mengandung makro elemen yakni kalsium, sodium, potassium, magnesium dan fosfor serta mikro elemen seperti zinc, mangan dan besi. Daun kelor juga merupakan sumber provitamin A, vitamin B, vitamin C, mineral terutama zat besi.
Akar, batang dan kulit batang kelor mengandung saponin dan polifenol. Kelor juga mengandung alkaloida, steroid, tannin, gula tereduks, flavonoid dan minyak atsiri.
Kesetaraan kandungan unsur gizi dalam daun kelor. Akar dan daun kelor juga mengandung zat yang berasa pahit dan getir. Biji kelor mengandung minyak dan lemak.
Khasiat Tanaman Kelor
Di daerah pedesaan tanaman kelor biasa digunakan untuk tapal batas rumah dan penyangga tanaman merambat. Di Afrika, Amerika dan Timur Tengah, tanaman kelor sedang digalakkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, yakni untuk konsumsi makanan, pengobatan serta industri. Sedangkan di Jepang, biji kelor digunakan untuk penjernih air dan obat hipertensi.
Akar tanaman kelor bisa dimanfaatkan sebagai pencegah terbentuknya batu urine, (obat kulit merah, menyembuhkan luka pada kulit, antifertilitas dan antiinflamasi (peradangan).
Batang tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit mata, untuk mencegah pembesaran limpa, untuk menyembuhkan bisul dan untuk pengobatan pasien mengigau.
Daun kelor secara tradisional sudah banyak dimanfaatkan untuk sayur hingga saat ini dikembangkan menjadi produk pangan modern seperti tepung kelor, kue kelor, permen kelor dan kerupuk kelor. Selain itu, ekstrak daun kelor bisa berfungsi sebagai antimikroba.
Jadi tidak salah kelor dijuluki sebagai tanaman ajaib sebab dari daun, akar, batang, kulit batang hingga biji kelor mengandung mengandung zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Itulah sekilas tentang manfaat tanaman kelor yang dirangkung dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.