daunkelor.com – Tempe merupakan makanan yang sangat populer di Indonesia. Makanan ini terbuat dari kacang kedelai atau beberapa bahan lain melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi tempe. Lalu, bagaimana cara membuat tempe?
Belakangan ini harga kedelai sangat tinggi, sehingga berpengaruh bagi produsen tempe dalam mencari bahan baku, bahkan tidak sedikit yang memutuskan untuk stop produksi. Namun, sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir karena terdapat banyak alternatif jenis kacang yang dapat diolah menjadi tempe sebagai pengganti kedelai. Lantas, apa saja?
Jenis Kacang untuk Membuat Tempe
Ada banyak jenis kacang yang bisa digunakan untuk membuat tempe di rumah, selain kacang kedelai:
1. Kacang Koro
Kacang koro mempunyai bentuk dan ukuran yang lebih besar dari kedelai dan juga mempunyai rasa gurih. Masyarakat Yogyakarta terutama daerah Gunung Kidul sering membuat tempe dengan bahan baku kacang koro ini. Selain rasanya yang guris ternyata kacang koro juga memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti kalium, zat besi, tiamin, fosfor, dan tembaga.
2. Kacang Tolo
Kacang tolo memiliki ukuran yang lebih kecil dari kedelai dan memiliki tekstur yang lebih padat jika dibuat tempe. Bahkan, kacang tolo juga memiliki kandungan tinggi protein, kalsium, folat dan serat.
3. Kacang Hijau
Kacang hijau juga dapat diolah menjadi tempe, namun harus dibersihkan dari kulitnya terlebih dahulu sebelum diolah menjadi tempe. Kacang hijau memiliki kandungan kaya akan protein, kalsium, fosfor, lemak tak jenuh dan vitamin A.
4. Kacang Komak
Kacang komak atau Lablah purpureus memiliki potensi besar sebagai bahan pangan yang bergizi pengganti kedelai, seperti tempe. Kacang komak ini mengandung protein, fosfor, zat besi, dan vitamin C.
5. Kacang Gude
Kacang gude memiliki cita rasa dan aroma yang unik, namun tempe dengan bahan baku ini kurang diminati masyarakat. Padahal kacang gude mengandung tinggi protein, zat besi, fosfor dan vitamin C.
6. Biji Lamtoro
Biji lamtoro juga dapat menjadi bahan baku untuk membuat tempe sebagai pengganti kedelai. Tempe lamtoro ini banyak dibuat oleh masyarakat Wonogiri. Masyarakat setempat biasanya mengenal tempe lamtoro ini dengan sebutan tempe mlanding. Tempe ini memiliki rasa yang enak dengan tekstur berlemak.
Itulah beberapa jenis kacang yang dapat dibuat tempe sebagai pengganti kacang kedelai. Namun, agar mendapatkan tempe yang berkualitas, Anda perlu memilih kacang yang baik untuk membuat tempe. Lantas bagaimana cara memilih kacang yang baik untuk membuat tempe?
Untuk memilih kacang yang baik untuk membuat tempe, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Pilih kacang yang segar, utuh, dan tidak berjamur. Kacang yang segar memiliki warna yang cerah dan tidak kusam. Kacang yang utuh tidak mudah pecah atau hancur saat direndam atau direbus. Kacang yang berjamur dapat mempengaruhi proses fermentasi, sehingga akan menghasilkan tempe yang tidak berkualitas.
2. Pilih kacang yang memiliki ukuran yang seragam. Kacang yang memiliki ukuran yang seragam akan memudahkan proses perendaman, perebusan, dan pengeringan. Kacang yang memiliki ukuran yang seragam akan menghasilkan tempe yang berkualitas dengan tekstur dan rasa yang merata.
3. Pilih kacang yang sesuai dengan selera Anda. Kacang kedelai adalah kacang yang paling umum digunakan untuk membuat tempe, karena memiliki rasa dan aroma yang enak, serta kandungan protein dan lemak yang tinggi.
Namun, Anda juga bisa menggunakan kacang lain, seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang koro, kacang komak, kacang gude atau biji lamtoro. Dalam setiap jenis kacang tentu memiliki karakteristik, kandungan nutrisi, dan juga manfaat yang berbeda-beda. Anda bisa mencoba berbagai jenis kacang untuk membuat tempe sesuai dengan selera Anda.
Setelah memahami bahan dan cara memilih bahan yang baik, kini saatnya untuk membuat tempe. Cara membuat tempe sendiri di rumah cukup mudah dan sederhana. Lantas, bagaimana cara pembuatan tempe?
Cara Membuat Tempe di Rumah
Untuk membuat tempe di rumah cukup mudah dengan mengikuti langkah-langkah dibawah ini, yuk simak!
Bahan Tempe
1. 1 kg kacang kedelai
2. 1 sendok makan ragi tempe instan
3. Air secukupnya
4. plastik atau daun pisang untuk membungkus
Cara Membuat Tempe
1. Bersihkan dan rendam kacang kedelai dengan air dingin selama 12-18 jam. Remas-remas kacang kedelai sesekali agar kulitnya lepas.
2. Rebus kacang kedelai hingga lunak, kurang lebih selama 1 jam. Tiriskan dan keringkan kacang kedelai.
3. Campurkan ragi tempe dengan kacang kedelai yang sudah kering. Aduk rata dan pastikan setiap biji kedelai terlapisi ragi.
4. Bungkus adonan tempe dengan plastik atau daun pisang. Lubangi-lubangi plastik atau daun pisang agar udara bisa masuk dan keluar.
5. Simpan bungkusan tempe di tempat yang hangat dan bersih. Biarkan tempe mengalami proses fermentasi selama 24-48 jam.
6. Setelah itu, tempe siap untuk digunakan atau disimpan di lemari es.
Itulah cara membuat tempe di rumah yang mudah dan sederhana. Lalu, bagaimana cara menyimpan tempe agar tahan lama?
Cara Menyimpan Tempe Agar Tahan Lama
Menyimpan tempe agar tahan lama bisa dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada suhu dan tempat penyimpanan yang tersedia. Berikut ini beberapa cara menyimpan tempe agar tahan lama yang bisa Anda coba:
1. Menyimpan Tempe pada Suhu Ruang
Jika Anda ingin menyimpan tempe di suhu ruang, Anda bisa menaburkan garam di sekitar tempe dan memasukkannya ke dalam wadah tertutup atau plastik kedap udara. Dengan cara ini tempe dapat bertahan selama 2-3 hari di suhu ruang, sebab garam bisa menghambat proses fermentasi jamur pada tempe dan membuatnya lebih awet.
2. Menyimpan Tempe dalam Freezer
Jika Anda memiliki kulkas, Anda bisa menyimpan tempe di dalam chiller atau freezer. Suhu dingin dalam kulkas juga dapat menghambat proses fermentasi jamur pada tempe dan membuatnya lebih awet. Bungkus tempe dengan plastik wrap sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, agar tidak terkena udara atau bau dari makanan lain. Dengan cara ini tempe dapat bertahan selama 3-7 hari di chiller, bahkan tempe bisa bertahan hingga 10-12 bulan didalam freezer.
3. Menyimpan Tempe yang Sudah Dimasak
Jika Anda ingin menyimpan tempe yang sudah dimasak, Anda bisa memberi bumbu dan rempah pada tempe, seperti bawang putih, kunyit, jahe, atau daun salam. Bumbu dan rempah dapat membantu mengawetkan tempe dan memberikan rasa yang lebih enak. Simpan tempe yang sudah dimasak di dalam wadah tertutup atau dengan plastik kedap udara. Dengan cara ini tempe yang sudah dimasak dapat bertahan selama 7 hari didalam kulkas.
Itulah beberapa cara menyimpan tempe agar bertahan lama. Setelah mengetahui beberapa hal tentang tempe di atas, sebaiknya Anda juga mengetahui tempe yang Anda konsumsi buatan rumah atau tempe produksi pabrik. Lantas, apa perbedaan tempe buatan rumah dan tempe produksi Pabrik?
Perbedaan Tempe Buatan Rumah dan Tempe Produksi Pabrik
Ada perbedaan antara tempe buatan rumah dan tempe produksi pabrik, baik dari segi bahan baku, proses pembuatan, kualitas, maupun harga. Berikut ini beberapa perbedaan tempe buatan rumah dan tempe produksi pabrik:
1. Bahan Baku
Tempe buatan rumah biasanya menggunakan kedelai lokal yang lebih segar, lebih besar, dan lebih berkualitas daripada kedelai impor yang digunakan oleh pabrik. Biasanya Kedelai impor lebih murah dengan ukuran lebih kecil, dan lebih kering bila dibandingkan kedelai lokal.
Bahan baku tempe produksi pabrik umumnya hanya menggunakan kedelai, sedangkan bahan baku tempe buatan rumah lebih variatif dapat menggunakan jenis kacang lain selain kedelai, seperti kacang koro, kacang tolo, kacang hijau, kacang komak, kacang gude atau biji lamtoro.
2. Proses Pembuatan
Tempe buatan rumah menggunakan cara tradisional yang lebih sederhana dan alami, sedangkan tempe produksi pabrik menggunakan mesin modern yang lebih canggih dan higienis.
3. Kualitas
Tempe buatan rumah biasanya memiliki kualitas yang lebih baik daripada tempe produksi pabrik, karena menggunakan bahan baku yang lebih segar dan berkualitas, serta proses pembuatan yang lebih alami.
Tekstur tempe buatan rumah lebih padat dan kenyal, lebih gurih dan harum, dan lebih khas aromanya bila dibandingkan denhgan tempe produksi pabrik. Selain itu, tempe buatan rumah lebih sehat dan bergizi bila dibandingkan dengan tempe produksi pabrik, sebab tidak mengandung bahan pengawet dan pewarna.
4. Harga
Tempe buatan rumah harganya yang lebih mahal, karena menggunakan bahan baku yang lebih berkualitas dan proses pembuatan yang lebih lama dan rumit. Sedangkan tempe produksi pabrik harganya lebih murah, karena menggunakan bahan baku yang lebih murah dan proses pembuatan yang lebih cepat dan mudah.
Demikian beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang tempe, mulai dari bahan untuk membuat tempe selain kedelai, cara memilih bahan tempe yang baik, cara membuat tempe, cara menyimpan tempe, hingga perbedaan antara tempe buatan rumah dan tempe produksi pabrik. Semoga bermanfaat!